Sedalem apa deep cleansing yang kamu lakuin di rumah?
Sebenernya penting nggak sih deep cleansing itu? Jawabannya, pasti penting. Tapi untuk sering nggaknya, bisa sesuaikan dengan kondisi kulit dan jam terbang aktifitas kamu.
Di sini akan dibahas mengenai cara deep cleansing khususnya untuk kulit berminyak dan berpori-pori besar. Tapi untuk yang berkulit kering bin sudah rapat pori-porinya, juga ada alternatifnya lho.
1. Mengangkat Sisa Make Up
Deep cleansing dapat bermanfaat untuk mengangkat sisa make up yang tidak terangkat sempurna ketika membasuh muka menggunakan micellar water dan facial wash.
Pernah nggak, udah bersihin mati-matian make up pake double cleansing tapi pas apply toner pake kapas, malah masih berwarna make up kapasnya? Atau pake lipstik yang kelewat mate dan susah banget dibersihinnya? Yup, sisa-sisa mereka itu masih ada di kulit muka kita, tapi tak kasat mata. Bukan ngomongin goib ya, tapi karena saking bercoveragenya/menutupinya make up - make up ini, jadi susah juga buat lepasinnya.
2. Mengangkat Sisa Residu Skincare
Skincare yang dimaksud di sini bisa skincare abal-abal maupun yang tidak abal-abal tapi tetap meninggalkan bahan kimia yang tertinggal di permukaan kulit.
Nggak usah jauh-jauh ngomongin yang abal-abal sih. Yang brand gede aja kadang ngasih skincare yang ninggalin residu di kulit. Ada contohnya nih.
FYI ini ngegibah aja sih, skip juga ga apa-apa LOL. Kamu tau nggak ada brand skincare Korea yang iklan di instagramnya keren banget? Jadi ada salah satu tonernya yang mengandung bubuk teh hijau dan berkhasiat merapatkan pori. Tapi faktanya skincare ini malah nambah residu dengan mengandung kandungan seperti bubuk halus yang berguna menutupi pori-pori.
Kalo kamu tau The Porefesional yang gunanya untuk nutupin pori sebelum pake make up, kan kandungannya silikon ya. Jadi memang tujuan wajarnya dari silikon ini menutup pori-pori supaya wajah tampak flawless tanpa bolong-bolong, karena pori-porinya udah 'ditambal'. Tapi ini Porefesional memang gunanya untuk tampilan make up lho ya, bukan skincare yang tujuannya merapatkan pori-pori.
Jadi kalau dihubungin si silikon penutup pori dengan bubuk yang ada di skincare brand besar di atas, fungsinya sama. Yaitu supaya tampilan muka kita nggak keliatan bolong-bolong. Garis bawahi, 'tampilan' ya. Sedangkan maksud si skincare bubuk teh hijau ini kan untuk perawatan, yang nggak ngerti kandungannya pasti dibawa tidur kan skincare ini? Kan bubuk ini jadi residu yang beresiko menutup pori-pori. Sekalipun sebenernya nggak terlalu berbahaya ya, karena dari review yang ada juga nggak terlalu berimbas bad bad amat. Tapi tetep aja namanya skincare harusnya jangan yang ngasih yang 'fake' tampilan buat nutup pori-pori.
Kita ngomongin brand gede lagi, dan lebih lama berdirinya daripada si brand besar Korea. Jadi dia punya mousturizer yang bikin kulit plumpy dan menyamarkan pori. Kalo ini pasti kamu langsung tau sih. Jadi mousturizer ini mengandung silikon. Yak betul, harusnya dijadiin base make up aja kan. Kalau dimasukin ke skincare routine apalagi buat sebelum bobo kayaknya kurang cocok. Tapi si moisturizer. Tapi untungnya brand ini memberikan keterangan pada moisturizer ini sebagai day cream.
Jadi kesimpulannya adalah, 2 contoh skincare 'besar' di atas ini menimbulkan residu pada wajah kita. Kita wajib membershkannya dan mulai sekarang jangan menjadikan 2 skincare di atas sebagai skincare yang dibawa tidur, melainkan gunakan saja sebagai alas sebelum menggunakan make up.
3. Merawat Pori-Pori
Terusan untuk poin di atas. Sebenernya nggak masalah selama kamu juga nyaman-nyaman aja memakai skincare di atas dan nggak menimbulkan masalah seperti jerawat. Tapi secara umum, residu yang masih tertinggal di wajah apalagi yang sudah menumpuk berhari-hari bisa menimbulkan jerawat, kulit terlihat kusam, pori-pori bertambah besar, bahkan menimbulkan garis halus. Apalagi yang kulitnya memang acneprone dan berminyak, udah deh jadi berkembang biaknya jerawat.
Karena residu ini menutup pori-pori atau jalan bernafas dan jalan keluarnya minyak dari kulit wajah. Kalo pori-pori ini tertutup oleh residu, bisa beresiko pori-porinya tambah keliatan lebar lagi karena kulit mencari cara untuk mengeluarkan minyak alami dari dalam kulit.
4. Membersihkan Polusi dan Debu
Kamu habis berpergian jauh? Coba deh colek tuh muka pake kuku, seberapa tebel kotorannya? Hihihi. Untuk yang sempat, direkomendasiin banget buat deep cleansing ya untuk yang habis berpergian jauh. Karena dikhawatirkan kotoran masih menempel dan menyumbat pori-pori yang mengakibatkan jerawat serta masalah kulit wajah lainnya.
5. Perawatan dan Regenerasi Kulit yang Sudah Terdapat Garis Halus
Gunanya deep cleansing adalah untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang ada di permukaan kulit wajah. Dengan begitu kulit yang berkerut ringan atau garis halus akan berganti dengan kulit di bawahnya yang masih fresh.
Tapi untuk mencoba untuk menghilangkan kerutan, kamu harus berusaha merawat dari dalam tubuh juga ya. Seperti mengatur kembali pola makan yang sehat dan mengkonsumsi suplemen kolagen bila diperlukan. Karena sebenarnya kerutan yang mana adalah tanda penuaan ini tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa diperlambat penambahannya. Kecuali kamu tertarik untuk menggunakan laser di klinik.
Jadi jangan kaget jika garis halus terlihat kembali setelah melakukan deep cleansing. Ini merupakan hal yang wajar karena biasanya 'bentuk' garis halus ini sudah terbentuk dari jaringan kulit yang bukan hanya di permukaan kulit saja, tapi agak masuk ke dalam. Jadinya mau dibersihkan beberapa kalipun, ketika kulit sudah meregenerasi selnya tetap saja garis halus tersebut masih ada.
Tetapi, dengan melakukan pembersihan wajah secara rutin, kita setidaknya sudah melakukan pencegahan agar garis halus tidak bertambah. Hal ini disebabkan jika pori-pori yang kotor akan beresiko menjadikan tumpukan kotoran pada permukaan kulit dan menambah garis halus.
Dengan rutin melakukan deep cleansing, kulit ber'garis halus' akan senantiasa bersih dan teregenerasi dengan normal. Bayangkan jika di area bergaris halus ini kotor dan muncul jerawat, kemudian kamu memberikan serum anti di area bergaris halus tersebut. Maka yang terjadi adalah penyerapan serum tersebut tidak optimal, karena serum terhalang oleh jerawat.
Kalau sekali-sekali sambil jalan-jalan karena pasti antri mah nggak apa-apa ya deep cleansing di klinik/salon yang memberikan treatment deep cleansing. Tapi kalau sedang ada di tempat terpencil gimana donk? Well, selain menghemat biaya daripada ke salon, sedia produk perawatan di rumah juga lebih menghemat waktu.
Ada banyak versi untuk deep cleansing di rumah. Yang di sini pakai krim scrub aja ya.
1. Double Cleansing
Pertama-tama, bersihkan wajah dengan metode double cleansing. Yaitu bersihkan wajah menggunakan micellar water untuk membersihkan sisa make up, dan kedua menggunakan facial wash.
2. Peeling/Scrub
Oles wajah dengan menggunakan scrub, di sini pake St.Ives variant Apricot Scrub/Fresh Skin. Diantara beberapa vaarian scrubnya St.Ives, varian Apricot ini katanya yang paling kasar butiran scrubnya. Mungkin ukuran butirannya yang paling gede juga.
Onishaca sebenernya udah dapet saran dari temen untuk nggak nge-scrubbing wajah. Karena kulit wajah itu kulit yang tipis dan sensitif dibandingkan kulit tubuh yang lainnya. Kalau maksa scrubbing ya artinya merusak wajah, katanya. Tapi menurut onishaca nggak ada salahnya nyoba sekali-sekali. Toh tekstur wajah onishaca aja nggak semulus muka temen yang pori-pori rapat dan nggak pernah keliatan jerawatan. Hiks.
Jadi lah varian St.Ives ini yang terpilih. Untuk kamu yang punya muka sensitif, sedang berjerawat, atau emang nggak pengen ngescrubbing wajah, mungkin bisa skip langkah ini. Toh sebenernya wajah jerawatan itu aslinya nggak boleh discrubbing, karena akan membuat kulit jerawat terinfeksi/luka. Atau nggak silakan riset dulu yang butirannya nggak sekasar varian Apricot ini ya.
Setelah selesai, bersihkan.
BTW St.Ives varian apricot ini wanginya enak banget loh. Dan isinya buanyak. Bisa dipake barengan sama temen sekos atau buat scrubbing tangan. Efeknya setelah pakai ini sih tentu wajah jadi berasa lebih halus. Setelah selesai membilas, kamu juga harus hati-hati untuk memilah skincare yang nggak terlalu keras dipakai, karena kondisi wajah masih dalam kondisi yang sensitif.
3. Facial Wash Eksfoliasi Pembuka Pori-Pori
Di sini pakenya Somebymi Bye Bye Blackhead. Jadi klaimnya tuh berfungsi untuk membuka pori-pori, membersihkan isinya, kemudian merawat kulit bagian dalamnya.
Caranya setelah diaplikasikan ke wajah, tunggu dulu 2-5 menit kemudian diusap-usap seperti mengusap facial wash pada umumnya, kemudian bilas sampai tidak terasa licin.
Dan ketika onishaca pake, beneran efeknya tuh bikin beberapa kali gosok ke area hidung aja udah bisa mengeluarkan komedo. Tapi bukan mudahin keluarnya jerawat ya. Karena kalo jerawat kayaknya ada di lapisan kulit yang lebih dalem, kalo komedo kan lebih kayak mepet permukaan ya.
Dan nggak bikin pori-pori tambah keliatan gede menganga, melainkan efek akhirnya malah merapatkan pori, keset gitu rasanya, tapi nggak bikin kering. Cukup aneh juga karena harusnya dengan mengeluarkan komedo, sabun ini membuat pori-pori tambah besar. Tapi syukur kenyataannya tidak ya, karena ada efek merapatkan pori di akhir pemakaian.
Dan untuk pemakaian yang hampir tiap hari ternyata termasuk aman juga. Tapi tetep diperhatikan ya kalau kamu mau sering-sering make, karena kebutuhan kulit tiap orang beda-beda. Ada yang sehari langsung kasar kayak onishaca, ada juga yang terlalu sensitif. Jadi gunakan seperlunya aja, atau anggaplah Bye Bye Blackhead ini masker yang umumnya nggak boleh dipakai terlalu sering.
Kalau yang sudah keliatan bolong besar, mungkin metode uap ini dilakukan sebentar saja ya, atau airnya jangan terlalu panas. Karena sekalipun otot wajah dapat membuat pori-pori mengencang dengan sendirinya, ditakutkan ada jaringan kulit wajah yang rusak dan kekuatan mengecilkan pori itu berkurang. Tapi ini onishaca belum riset lagi ya. Yang jelas beberapa tahun yang lalu onishaca memang sering memberi uap air panas ke wajah. Dan itu yang membuat pori-pori di wajah onishaca menjadi terlihat jelas di usia muda.
Review (+curhat) bentar yah untuk 3 produk eksfoliasi di atas
Jadi untuk kamu yang ngerasa produk yang dibahas di sini terlalu hardcore, onishaca minta maaf. Karena tujuan ditulisnya review ini untuk membenahi kulit wajah onishaca yang emang jarang deep cleansing. Dan terlebih kulit onishaca tuh pori-porinya udah keliatan. Jadi ini juga penyebab kulit onishaca gampang jerawatan apalagi setelah bersih-bersih/kerja bakti. Karena logikanya ya kotoran dan bakteri itu temangsang di pori-pori ini. Terus berkembang biaklah dengan cepat, ditambah lagi kulit onishaca memang basicnya berminyak. Udah klop deh. Subur dengan nyaman dah tuh buat cikal bakal tumbuhnya jerawat.
Dan untuk reviewnya ya, setelah pemakaian 3 produk di atas, kulit onishaca yang tadinya kasar jadi halusss banget. Ngerti kan kulit jagung? Atau kulit ayam? Dari yang tadinya kayak gitu jadi halus banget tapi nggak sampe kayak pant*t bayi sih. Intinya buat yang lama nggak deep cleansing muka atau kulitnya badak, cara ini cukup direkomendasikan.
4. Masker Perapat Pori
Di sini pakenya Somebymi Supermatcha Pore Clean Clay Mask. Ini masker udah lumayan banget sih buat ngerapatin wajah. Kalau mau lebih nampol lagi kamu bisa cobain Laneige Water Clay Mask. Misal nggak ada bisa coba putih telur (tapi harus higienis ya tangan kamu setelah kena kulit telur langsung cuci tangan karena kotor).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pori-pori onishaca sudah lumayan menganga hihihi. Jadinya dari pori-pori dibuka, perlu dikencengin lagi pake masker yang merapatkan pori.
Untuk reviewnya, di blog ini sudah dijelaskan sebelumnya di sini.
Untuk bilas masker ini, disarankan untuk pakai air hangat ya, tapi jangan panas banget. Karena Supermatcha ini termasuk masker yang konsentrat krimnya padat, jadi pas nempel di muka tuh agak susah bersihinnya.
Misalkan kamu tidak pakai air hangat, usahakan untuk betul-betul mencuci sampai bersih ya. Karena kalau nggak bersih sama aja donk, nambah residu di wajah lagi? Hehehe.
5. Aplikasikan Toner Perapat Pori
Toner Pore Minimizernya yang tengah ya |
Untuk kamu yang pori-porinya udah rapat, bisa skip ke skincare yang tidak terlalu strong untuk merapatkan residue ya. Mungkin bisa pake skincare yang khasiatnya melembabkan.
Karena kalau kamu yang berkulit kering atau berpori sangat rapat mengikuti step 1-4 di atas, kamu akan merasakan kekeringan di wajah atau sensasi ketarik setelah beberapa saat selesai membersihkan muka.
Kembali ke langkah 5, di sini onishaca pakainya Biosance Squalane + BHA Pore Minimizer Toner. Ini nampol banget untuk kencengin kulit wajah. Oles seperlunya aja, karena bisa bikin wajah nggak nyaman kalau dikasih ke daerah (untuk kulit kombinasi) yang udah kering.
Sebenernya di dalam toner ini ada proses eksfoilasi lagi, sesuai judulnya kan BHA. Jadi kalo pake kebanyakan rasanya bakal kerasa perih. Untuk yang belum tau ini tuh emang brand luar ya. Mereka mengklaim menggunakan bahan vegan, yang artinya emang bagus banget buat kulit. Terbukti dari awal onishaca nyobain retinolnya itu, cocok dan aman banget tanpa ada efek jerawatan.
6 Skip Skincare Routine tapi Jangan Lupakan Moisturizer
Untuk mencegah over eksfoliasi, di sini onishaca nggak pake serum atau essence lainnya lagi. Langsung pake moisturizer untuk melembabkan kulit.
Untuk kamu yang ngerasa kulit perih setelah eksfoliasi, tandanya kamu udah over eksfoliasi. Kalau sudah agak iritasi begini disarankan untuk tidak pakai skincare apa-apa dulu karena perih itu tandanya sedang luka ya. Takutnya kalau kena bahan kimia malah semakin kenapa-napa. Dan diperhatikan besoknya untuk melewati step yang sekiranya bisa membuat kulit kamu iritasi/over eksfoliasi.
7. Imbangi dengan Perbaikan dari Dalam
Jangan lupa untuk minum yang banyak, makan sayur/buah-buahan, kurangi setres serta begadang untuk mendukung percepatan regenerasi sel kulit yang sudah dibombardir tadi.
Nah udah selesai deh Deep Cleansingnya. Semoga bisa jadi tambahan referensi kamu di sana ya!